BRMP BABEL SELENGGARKAN BIMTEK
Bangka Belitung — Bertempat di IP2MP Batu Betumpang, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bangka Belitung melaksanakan kegiatan Diseminasi Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Padi Sawah Lahan Rawa di Kecamatan Pulau Besar, yang diikuti oleh pengurus Brigade Pangan, kelompok tani (Poktan), dan para penyuluh pertanian. Kegiatan ini bertujuan mempercepat pemahaman dan adopsi teknologi modern dalam pengelolaan lahan rawa sebagai alternatif strategis peningkatan produksi pangan daerah.
Kepala BRMP Bangka Belitung (Dr. Ruslan Boy, S.P., M.Si) dalam sambutannya menegaskan perlunya penerapan teknologi yang tepat guna dan spesifik lokasi, terutama pada ekosistem rawa yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menyampaikan bahwa modernisasi pertanian tidak hanya tentang penggunaan alat dan mesin, tetapi mencakup pemahaman kondisi agroekosistem lokal serta penerapan inovasi yang adaptif. Menurutnya, lahan rawa memiliki potensi besar ketika dikelola dengan metode ilmiah yang tepat, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan pangan Bangka Belitung.
Pada kesempatan yang sama, narasumber utama (Dr. Mamik Sarwendah, S.T.P., M.Sc) memaparkan materi terkait teknologi budidaya padi sawah lahan rawa spesifik lokasi. Ia menjelaskan pentingnya pemilihan varietas toleran genangan, teknik pengolahan tanah, pengaturan tata air, serta pemupukan berbasis kebutuhan aktual tanah rawa. Ia menekankan bahwa setiap lahan rawa memiliki karakter berbeda sehingga teknologi yang diterapkan harus disesuaikan dengan hasil kajian setempat, bukan mengadopsi mentah dari daerah lain.
Materi yang disampaikan juga mencakup strategi pengendalian organisme pengganggu tanaman berbasis ekologi serta pengaturan pola tanam yang memperhatikan dinamika hidrologi. Menurutnya, pengelolaan tata air merupakan kunci utama keberhasilan padi rawa, karena menentukan perkembangan akar, efisiensi pemupukan, dan ketahanan tanaman terhadap cekaman lingkungan. Pendekatan ilmiah yang tepat akan meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan terkait praktik lapangan, mulai dari ketersediaan air, pilihan varietas unggul, hingga metode pengolahan tanah pada rawa dangkal dan rawa dalam. Para ketua Poktan, pengurus Brigade Pangan, serta penyuluh berharap pendampingan dari BRMP dapat terus berlanjut melalui pengembangan demplot dan uji teknologi di tingkat tapak agar inovasi yang disampaikan dapat segera diimplementasikan di wilayah masing-masing.